Senin, 30 November 2015

Menuai Hasil Kelelahan

<cuplikan dari grup fb Bukan Sekedar indigo Indonesia>


Menurut Sahabat indigo, apa ukuran paling sederhana untuk bisa melihat kesungguhan seseorang dalam melakukan sesuatu? Tentu yang paling banyak melakukan pengorbanan kan? Baik itu tenaga, waktu ataupun uang. Nah, saya pikir Sahabat indigo tidak akan keberatan kalau kita sederhanakan saja dalam satu kata: KELELAHAN.

Kelelahan mewakili tingkat optimal seseorang dalam melakukan sesuatu. Kelelahan merupakan efek dari sebuah totalitas: semua potensi sudah diberikan sampai batas kemampuan. Apa yang mampu Sahabat indigo simpulkan saat melihat seorang pemain bola tidak henti-hentinya berlari untuk merebut bola, untuk mencari ruang, menerima umpan, menutup pergerakan lawan, bahkan sampai mengancam daerah lawan? Tentu Sahabat indigo akan melihat dia sebagai pemain yang bagus. Yang total untuk bermain bagi timnya. Dan itu tergambar saat pertandingan usai; keringat yang mengucur deras, napas tersengal-sengal, dan langkahnya yang gontai. Dia lelah sekali.

Tapi mari kita lihat lebih dalam lagi, apa yang ada di balik itu semua. Semangat? Ya benar, semangat! Dan itu muncul dari keinginan yang begitu kuat dalam hatinya. Inilah yang membuat dia terus berlari selama pertandingan. Hingga dia lupa akan lelahnya.

Siapa pun akan senang saat melihat orang yang sungguh-sungguh dalam pekerjaannya. Setidaknya ada penghormatan dan simpati untuknya. Jika orang itu adalah seorang karyawan, maka dijamin sang majikan akan menyukainya. Nah, sebagai orang yang beriman, tentu kita menyadari akan posisi kita sebagai hamba Allah Swt. Di mana tugas kita selama di dunia adalah beribadah kepada-Nya; melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Maka di sisi ini, kesungguhan kita dalam beribadah juga bisa dilihat dengan jelas. Dengan ukuran yang bernama kelelahan. Dan sungguh, Allah sangat menyukai hal itu.

”Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia). ”(QS. 20:75).

Tapi bukan berarti, kelelahan menjadi ukuran segalanya. Karena kelelahan sebenarnya hanyalah tampilan luar dari kesungguhan dan kejujuran; yang kemudian melahirkan keinginan yang kokoh, untuk terus berjuang sampai titik akhir, tetap bersemangat sampai batas kemampuan. Sehingga ada kalanya kelelahan itu tidak terlihat, karena memang pekerjaan yang dilakukannya belum selesai -ia keburu dipanggil olehNya- atau mungkin juga ia tidak sempat melakukannya sama sekali. Bukan karena ia tidak mau. Tapi kesempatan belum datang kepadanya.

Nah, di saat seperti ini kesungguhan dan kejujuran yang ada dalam dirinya berwujud lain; penyesalan, kekecewaan dan bahkan terlihat jelas dalam tangisan tulus mereka. “Dan tiada (pula) berdosa atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu, supaya kamu memberi mereka kendaraan (untuk berjihad), lalu kamu berkata, "Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu. " lalu mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran air mata karena kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan. ”(QS. 9:92).

Betapa dalam untaian nasihat Rasulullah untuk isterinya tercinta, saat ia menghibur istinya yang mengeluhkan rasa lelahnya, ia berkata ”Ganjaranmu tergantung kadar lelahmu. ”(HR Muslim). Yah, kelelahan kita tidak akan sia-sia, karena semuanya tercatat rapi dan tak terlewatkan sedikit pun dalam pandangan-Nya. Maka berlelah-lelahlah saudaraku. Hingga batas kemampuan kita. Jika terasa diri mulai lemah semangat, ingatlah kelelahan kita di dunia ini dalam taat pada-Nya, akan berganti kesenangan yang abadi, berupa Nikmat surga-Nya. Dan di sana tidak akan ada lagi kelelahan dan kesusahan.

"Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami.
Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; didalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu." (QS. 35:34-35)

”Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya. ” (QS. 15:48)

Warna Biru Punya arti tersembunyi

<cuplikan dari grup fb Bukan Sekedar Indigo Indonesia>



Kebetulan bbrp postingan di grup pagi ini foto/gambarnya berwarna biru, padahal kita gak janjian hahaha. Ternyata ada banyak juga lho orang-orang yang menggunakan warna biru untuk tujuan tertentu karena ternyata warna biru itu menyampaikan suatu makna tersembunyi (ceileeehhh). 

Arti Warna Biru

Warna biru ini memiliki beberapa arti yaitu : kejujuran, ketenangan, kesetiaan, bisa diandalkan,keharmonisan, memberi kesan lapang, dan sensitif.
Kata pakar psikologi yang bernama Eisman, Biru itu memiliki arti yang stabil karena warna biru merupakan warna langit. Meskipun langit dapat menjadi kelabu saat akan hujan, manusia akan tetap tahu bahwa diatas awan-awan berwarna kelabu tersebut tetap terdapat langit yang berwarna biru.

Dampak Psikologis Manusia Terhadap Warna Biru

Secara psikologis warna biru ini akan memberikan dampak menenangkan, mengurangi ketegangan, serta menciptakan sensasi dingin alias cool. Makanya kadang kala kita sering menemukan ruangan dekorasi yang diberi banyak sentuhan warna biru guna menciptakan ketenangan bagi pemiliknya.

Rezeki Tak Pernah Salah Alamat




Saya  sering bercukur di tukang cukur, iseng bertanya kepada si akang pemangkas rambut tersebut perihal daerah asalnya. Kebanyakan para tukang pangkas rambut berasal dari Garut, Jawa Barat.

Pernah juga iseng bertanya kepada para pedagang toko kecil yang banyak berdiri di sudut jalan atau ujung gang, biasanya mereka menjual rokok, penganan kecil seperti biskuit dan permen dan juga kebutuhan rumah tangga seperti sabun dan pasta gigi. Hampir semua pemilik warung kecil itu berasal dari Kuningan, Jawa Barat.

Terakhir hasil iseng bertanya ternyata kebanyakan penjahit  berasal dari Sumatera Barat. Seperti halnya tempat-tempat penambal ban maupun bengkel motor di pinggir jalan itu kita panggil “Ucok” karena memang kebanyakan mereka asli Sumatera Utara. Dan kalau bicara soal kredit barang-barang kelontong, Tasikmalaya sangat lekat di telinga kita.

Memang tidak semua pemangkas rambut berasal dari Garut, atau penambal ban dan penjahit pakaian berasal dari daerah tersebut di atas. Namun secara mayoritas boleh lah dianggap demikian. Tentu sangat menarik memperhatikan fenomena ini menilik dari kenyataan bahwa rezeki memang sudah ada yang mengaturnya. Dan Allah Maha Adil membagi-bagi rezeki kepada setiap makhluk di muka bumi ini.

Hanya saja yang tak kalah pentingnya untuk dikaji yakni pernyataan bahwa memang tidak semua orang Sumatera Barat itu menjadi penjahit, seperti halnya tidak semua orang Tasikmalaya itu berprofesi sebagai tukang kredit. Meski pun seseorang lahir di Padang, besar di Padang, tetapi ia tidak pernah diajarkan atau menyentuh benda bernama mesin jahit, sampai kapan pun ia tidak akan pernah menjadi penjahit. Sebaliknya si Ucok anak si penambal ban, lantaran sejak melek sampai larut malam yang ia perhatikan adalah bagaimana bapaknya bekerja. Mulai dari mencopot ban dari kendaraan, melepas ban dalam, menambal yang bocor hingga memasangkannya kembali. Maka tak heran jika di usia belasan pun ia sudah mahir membongkar pasang ban kendaraan.

Lebih jelasnya, setiap orang itu akan mendapatkan rezeki tergantung dari keterampilan yang dimilikinya. Orang Garut yang pandaii mencukur rambut, maka ia akan membuka usaha cukur rambut. Orang yang mendapatkan pelayanan dari keahlian si tukang cukur, akan membayar sesuai jerih payah dan keahlian tersebut. Sama halnya dengan kita, keterampilan apa yang bisa kita “jual” agar pihak lain mau mengeluarkan sejumlah uang sesuai keahlian yang kita miliki itu.

Intinya, jangan pernah berharap rezeki akan datang begitu saja tanpa ada satu usaha untuk menunjukkan satu bentuk keterampilan yang kita miliki. Lebih dari satu keterampilan Sahabat Indigo miliki, insya Allah akan lebih pula yang bisa didapat. Tidak punya keterampilan satu pun, siap-siap selalu gigit jari karena kesempatan selalu terlewat begitu saja tanpa bisa kita raih.

Misalnya begini, pernah ada seorang kawan yang bertanya perihal lowongan di tempat saya bekerja. Kemudian saya tanya, “bahasa Inggris bisa? Bisa mengoperasikan komputer?” untuk dua pertanyaan tersebut, jawabannya sama: Tidak. Ooh, ya kalau begitu saya ajukan satu pertanyaan lagi, “Bisa mengemudi mobil?” berhubung saat itu di kantor memang sedang membutuhkan seseorang dengan keahlian tersebut. Nyatanya, ia juga menjawab “Tidak” meski dibubuhi kalimat pendukung, “tapi saya bisa belajar kok…”.

Agak sulit bagi siapa pun untuk membantu mencarikan pekerjaan buat seseorang yang tidak memiliki satu pun keterampilan. Bahkan seorang office boy (OB) sekalipun memiliki keterampilan khusus yang menjadi prasarat ia bisa diterima bekerja sebagai OB.

Kesimpulan sementara saya : Rezeki tidak pernah salah alamat, itu pasti. Kalau mengibaratkannya dengan seorang tukang pos pengantar surat, ia tidak akan pernah kesulitan mengantar surat jika tertera alamat yang jelas dan lengkap. Ditambah lagi, si pemilik rumah pun semestinya menuliskan alamat rumahnya dengan jelas, seperti nomor rumah, RT/RW dan lain sebagainya, agar pas pos tak kesulitan mencocokkan alamat tertera di surat dengan alamat kita. Jangan salahkan jika tukang pos kebingungan mencari alamat kita, karena boleh jadi kita memang tak memasang alamat jelas di depan rumah.

Jadi, tunjukkan kemampuan, keterampilan, dan keahlian yang kita miliki. Agar orang lain bisa melihatnya dengan jelas dan memberikan kesempatan terbaik buat kita. Karena rezeki memang tidak pernah salah alamat, hanya kadang kita sendiri yang tak menunjukkan alamat jelas, sehingga seringkali rezeki berlalu begitu saja. Begitu juga dengan kegiatan di media sosial (grup Indigo) ini, apabila kita membiasakan diri untuk memahami jalan pikiran orang lain, berposting yg dapat menggugah semangat, berkomen yg dapat meneduhkan hati teman2 maka tidak mustahil kita akan mendapat banyak kemudahan dan manfaat untuk diterapkan dalam pergaulan di dunia nyata..

Percaya nggak, sekarang ini saya juga lagi berusaha menuliskan alamat rejeki yg jelas dg berbagai cara, semoga berhasil.

Begitulah .. semoga sahabat Indigo bisa memahami pesan yg tersirat dari postingan saya pagi ini ya, selamat online dan selamat beraktivitas, semoga semakin sukses.

Baca juga : Orang-orang Terkaya Yang Bergaya Hidup Sederhana

Selasa, 10 November 2015

Introvert

:: Cuplikan dari grup fb Indigo Indonesia ::
Sudah beberapa kali berinbox dengan para sahabat Indigo yg merasa dirinya bersifat tertutup, saya temani dengan sabar bingit sampai akhirnya mereka bertekad setuju untuk meninggalkan dan menanggalkan baju introvertnya .. Selamat berjuang sahabat, perjalanan menuju sukses selalu dimulai dengan langkah pertama yang terkadang berat dan menakutkan ..

Sifat tertutup sering lebih merugikan. Setidaknya ketertutupan ini membuat orang lain susah menerka kemauan Sahabat Indigo. Bisa-bisa mereka menilai Sahabat Indigo tidak jujur. Introvert (tertutup) Adalah sebuah sifat dan karakter yang cenderung pendiam, gak banyak bicara dan lebih suka menyendiri, memang tipe kepribadian yg lebih berorientasi pd diri sendiri. biasanya mereka yg berkepribadian ini adalah orang pemalu, egois, minder atau individualis. Memang gampang2 susah susah kalo berteman dengan para introvet.

Ciri-ciri Introvert. Banyak orang mengartikan orang-orang introvert sebagai pemalu, padahal orang-orang introvert memang lebih nyaman berada dalam kesendirian. Sebaliknya, orang-orang yang cenderung pemalu takut untuk berada bersama orang lain, bukan karena dia tidak mau. Lantas, seperti apakah ciri-ciri Orang introvert itu?

Dia lebih nyaman berteman dengan sedikit orang dibandingkan dengan banyak orang. Tak heran, kamu akan selalu menemukannya berada bersama orang yang itu-itu saja. Meski bagi publik ia terkesan pendiam, ia bisa berubah menjadi orang yang paling cerewet ketika berada bersama teman-temannya. Dia tidak banyak bicara dan baru akan bicara ketika dia sudah memikirkan terlebih dulu apa yang akan ia katakan. Perkataannya pun tidak panjang lebar. Dia akan berbicara seperlunya dan apa adanya.

Dia senang menghabiskan waktu sendirian dan mengikuti kegiatan yang tidak melibatkan banyak orang, misalnya membaca, menulis, melukis atau sekedar jalan-jalan seorang diri. Biasanya mungkin terkesan cuek dan tidak peduli pada situasi sekitar. Ketika kita menyapanya, biasa jadi dia hanya tersenyum atau berkata “Hai” tanpa berkata lebih lanjut. Oleh sebab itu, jangan mudah sakit hati jika suatu saat kita bertemu dengannya dan dia bersikap seolah-olah dia tidak mengenal sahabat Indigo.

Dia akan menjauhi kerumunan orang banyak dan memilih untuk sendiri karena dia merasa lebih nyaman berada seorang diri . dan hanya mau berteman dengan orang yang budi bahasanya halus. Mereka akan langsung tidak suka pada orang yang berkata kasar walau kata-kata itu bukan ditujukan untuk dirinya. Dia juga suka memendam masalahnya sendiri, dia jarang berbagi masalahnya atau menceritakan kehidupannya ke orang lain, dia juga mempunyai self-blaming yang gede (suka menyalahi diri sendiri), yang akhirnya timbul depresi, dan mudah emosi dan kadang mau terbuka dengan orang yang sudah benar2 dia percaya.

Biasanya banyak mikir dan memiliki pemikiran yang jauh, maka itu orang introvert lebih sedikit berbicara, karena dia selalu memikirkan apa yang akan dia katakan, misalnya apa itu pantas dibicarakan, apa perlu untuk dibicarakan, apa kira-kira jawaban yang akan diberikan orang lain, dsb. Dari situ keliatan juga orang intovert cenderung perfeksionis. Biasanya bijaksana dan bisa memecahkan problem orang lain asal orang itu mau minta nasihatnya, makanya cocok jadi tempat curhat, tapi kalau nggak ya tipe introvert itu termasuk orang yang “mahal bicaranya”. Jadi kalau ada orang yang diajak bicara sama tipe tersebut berarti dia beruntung.

Dia nggak suka kalau ngomong basa basi dengan orang lain, kalau ngobrol tidak tahu harus memulai dengan topik apa. Tapi kalau sama sahabat atau teman yg udah akrab, dia bisa lepas berbicara sama mereka. Lebih suka menyendiri, biasanya lebih suka berdiam diri di kamar. kalo lg nunggu atau lg di kramaian lebih suka dgerin musik, main hp, baca buku dan asyik sndiri dan kurang perduli dg orang2 dan ingkungan di sekitarnya.

Cara Menaklukkan Orang Introvert
Meskipun tidak mudah, bukan berarti tidak mungkin untuk menaklukkan orang introvert. Kita hanya harus membutuhkan lebih banyak kerja keras dan kesabaran untuk bisa membuatnya nyaman berada bersama kita. Orang introvert itu terlihat “dingin” atau “sangaaaaaaatttttttttt dingin” tapi asal kita mencoba menembus pertahananya itu maka lumer deh esnya. Emang sih orang tipe ini keliatan cuek dilihat dari luar, tapi coba masuk ke dalam maka orang introvert nggak sedingin yang keliatan dari luar.

Nah Ini Ada beberapa tips menghadapi Orang Introvert :

Berbicara dengan Orang Introvert. Sebelum memulai menggunakannya, kita harus tahu terlebih dahulu bagaimana berbicara dengan Orang introvert. Simak beberapa tips berikut ini: Ketika dia bicara, dengarkan dia dan jangan potong omongannya sebab jika kamu memotong kalimatnya, kemungkinan besar dia akan sulit untuk mulai bicara kembali. Sering-seringlah mengambil inisiatif untuk memulai percakapan. Orang introvert tidak akan bicara bila kita tidak memulainya lebih dulu. Ulangi apa yang dia bicarakan. Tanyakan apakah kita tidak gagal paham dan sudah cukup akurat sebab terkadang apa yang ia bicarakan bisa berarti berbeda dari yang kita pikirkan. 

Buatlah diri kita nyaman dalam keheningan. Sering kali Dia berada dalam keheningan, dalam arti ia tidak banyak bicara meski ia sedang bersama orang lain. Terkadang Orang introvert membutuhkan waktu lama untuk bisa mengungkapkan pendapat atau pikirannya. Bukan berarti ia “lambat” dalam berpikir, tetapi ia selalu mengungkapkan apa yang ia pikirkan dengan caranya sendiri. Jangan memburunya dan tunggulah sampai dia menyelesaikan omongannya.

Temani Dia. Sebagaimana diketahui, salah satu tipe orang introvert biasanya tidak nyaman berada bersama orang banyak. Karena itu juga, kita tidak akan menemukannya dalam gerombolan orang2 yang biasa nongkrong di pusat-pusat perbelanjaan atau pusat keramaian. Alih-alih mengajaknya ke pesta, nonton, ke tempat romantis atau cobalah menawarinya untuk ikut ke tempat yang dia mau. Jika dia lebih nyaman berada di perpustakaan, misalnya, luangkan waktu beberapa jam untuk menemaninya di sana. Kita harus bisa menawarkan kepercayaan dan kenyamanan sehingga ia pun akan merasa nyaman ketika bersama kita.

Kenali Dia Lebih Dalam. Untuk memulai percakapan dengannya, tentu sebelumnya kita harus tahu topik-topik apa yang dia sukai atau hal-hal apa sajakah yang menarik baginya. Usahakan untuk mencari tahu hal-hal tersebut jika kita tidak terlalu memahaminya. Ketika membicarakan hal yang dia sukai, dengan lancar dan senang hati dia akan mulai bercerita panjang lebar. "Pendiam bukan berarti pemalu, Penyendiri bukan berarti tidak mengerti akan kehidupan sosial, Tidak berbicara bukan berarti bisu, Melamun bukan berarti kalah pada keadaan, itulah Introvert", introvert itu wajar asal masih dalam batas tertentu.

Nah dari penjelasan di atas, apakah Sahabat Indigo termasuk Introvert atau sebaliknya Ekstrovert (terbuka) yg lebih banyak keterbukaan. Supel gampang bergaul, sering berada di keramaian, suka berbagi cerita dengan banyak orang di dumay dan dunia nyata. Anehnya ada sahabat Indigo yang introvert merasa dirinya sebagai orang Indigo yg belum sempurna ! Merasa menjadi calon orang Indigo masa depan ..

Kamis, 05 November 2015

Hukum Karma



(Cuplikan dari grup FB Indigo Indonesia )

Pernah ada yg inbox ke saya : “Mas kayaknya aku kena hukum karma nih .. dst ” Setelah usut punya usut ternyata dia merasa keadaan yang dialami sekarang ini adalah akibat dari perbuatannya dulu.

Perlu waktu hampir 1 jam buat membahas masalahnya, akhirnya dicapai kata sepakat bahwa hidup ini sudah diatur oleh Allah, tidak ada kejadian yang terjadi secara kebetulan. Ngomong² sebenarnya Hukum Karma itu apa sih?

Karma apaan sih ? 

Karma adalah kata sansekerta, yang berarti tindakan. Hal ini sama dengan hukum Newton bahwa setiap aksi pasti memiliki sebuah reaksi. Ketika kita berpikir, berbicara atau bertindak kita memprakarsai gaya baru yang akan bereaksi dengan tepat. Gaya yang kembali ini mungkin telah dimodifikasi, diubah atau ditunda, tetapi kebanyakan orang tidak dapat menghilangkan itu. Hukum sebab akibat bukanlah hukuman, tapi lebih kepada kepentingan pendidikan atau pembelajaran.

Seseorang mungkin tidak lepas dari konsekuensi akan tindakannya, tapi dia akan menderita jika dia membuat kondisi siap untuk penderitaannya. Ketidaktahuan akan hukum bukanlah alasan apakah hukum adalah buatan manusia atau alam. Berhenti khawatir dan mulai memberdayakan ini dalam dunia karma dan reinkarnasi, ini adalah apa saja yang anda perlu tahu tentang hukum karma.

1. Hukum Besar. “Apa yang kau tabur, itulah yang kau tuai”. Hal ini juga dikenal sebagai “hukum sebab akibat“. Apapun yang kita letakkan ke dalam alam semesta adalah apa yang datang kembali kepada kita. Jika apa yang kita inginkan adalah kebahagiaan, kedamaian, cinta, dan persahabatan maka kita harus menjadi bahagia, damai, penuh kasih dan teman sejati.

2. Hukum Penciptaan. Hidup tidak hanya TERJADI, tetapi juga membutuhkan partisipasi kita. Kita adalah satu dengan alam semesta, baik di dalam dan di luar. – Apapun yang ada disekitar kita memberikan petunjuk untuk diri kita. Jadi diri sendiri, buat sekitarmu dengan apa yang kamu inginkan untuk hadir dalam hidupmu.

3. Hukum Kerendahan Hati. Apa yang kamu tolak untuk diterima, akan tetap seperti itu. Jika apa yang kita lihat adalah seorang musuh, atau seseorang dengan ciri karakter yang kita temukan menjadi negatif, maka kita sendiri tidak terfokus pada tingkat yang lebih tinggi dari eksistensi.

4. Hukum Pertumbuhan. “Kemanapun kamu pergi, disitu kamu berada” Bagi kita untuk BERTUMBUH dalam roh, kitalah yang harus berubah – dan bukan orang-orang, tempat atau hal-hal di sekitar kita. Satu-satunya pemberian yang kita miliki dalam hidup kita adalah DIRI KITA SENDIRI dan itu adalah faktor satu-satunya dimana kita memiliki kendali atasnya. Ketika kita mengubah siapa dan apa diri kita dengan hati kita, hidup kita akan menyesuaikan dan mengalami perubahan juga.

5. Hukum Tanggung Jawab. Setiap kali ada sesuatu yang salah dalam hidup saya, ada sesuatu yang salah dalam diri saya. Kita mencerminkan apa yang di sekitar kita – dan apa yang disekitar kita adalah cermin diri kita; ini adalah kebenaran universal. Kita harus bertanggung jawab atas apa yang ada dalam hidup kita.

6. Hukum Koneksi. Bahkan jika sesuatu yang kita lakukan tampaknya tidak penting, sangat penting bahwa hal tersebut bisa diselesaikan karena segala sesuatu di alam semesta itu terhubung. Setiap langkah mengarah ke langkah berikutnya, dan begitu seterusnya. Seseorang harus melakukan langkah awal untuk menyelesaikan pekerjaan.Baik langkah pertama maupun langkah terakhir sama pentingnya.Karena keduanya dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas.Masa lalu, sekarang dan masa depan mereka semua terhubung.

7. Hukum Fokus. Sahabat Indigo tidak bisa memikirkan dua hal pada saat yang sama. Bila fokus kita adalah pada nilai spiritual, tidak mungkin bagi kita untuk memiliki pemikiran yang lebih rendah seperti keserakahan atau kemarahan.

8. Hukum Pemberian Dan Keramah-Tamahan. Jika Sahabat Indigo yakin sesuatu akan menjadi kenyataan, maka kadang-kadang dalam hidup Sahabat Indigo, Sahabat Indigo akan diminta untuk membuktikan kebenaran tertentu. Di sinilah kita menempatkan apa yang kita KLAIM bahwa kita telah belajar, menjadi PRAKTEK sebenarnya.

9. Hukum Di Sini Dan Sekarang. Melihat ke belakang untuk memeriksa kembali, mencegah kita menjadi benar-benar di sini dan sekarang. Pikiran lama, perilaku lama, mimpi lama – mencegah kita untuk memiliki yang baru.

10. Hukum Perubahan. Sejarah berulang dengan sendirinya sampai kita belajar bahwa kita perlu mengubah jalur kita.

11.Hukum Kesabaran Dan Imbalan. Semua imbalan memerlukan jerih payah pada awalnya. Imbalan dari nilai abadi memerlukan kesabaran dan kerja keras yang terus-menerus. Sukacita sejati mengikuti apa yang kita rasa perlu kita lakukan dan menunggu imbalan datang pada waktunya.

12. Hukum Makna Dan Inspirasi. Sahabat Indigo mendapatkan kembali sesuatu dari sesuatu yang telah Sahabat Indigo masukkan kedalamnya. Nilai sebenarnya dari sesuatu adalah akibat langsung dari energi dan niat yang dimasukkan ke dalamnya. Setiap kontribusi pribadi juga merupakan kontribusi secara menyeluruh. Kurangnya kontribusi tidak berdampak pada keseluruhan, juga tidak bekerja untuk mengurangi itu. Kontribusi yang penuh kasih membawa hidup dan menginspirasi secara keseluruhan.

Begitulah sedikit dari apa yang perlu kita ketahui tentang hukum karma .. (hs)