Jumat, 20 Februari 2015

Rumah Hantu Akibat Skandal


Pernah melihat kerangka rumah mewah yang belum jadi seperti gambar di atas? Secara arsitektur cukup menarik dan megah, tetapi karena pembangunannya tidak diselesaikan perlahan menjadi seperti rumah hantu yang ada di film horor, di mana banyak semak belukar tumbuh di sekitarnya dan merambat ke sana kemari.

Rumah seperti ini pasti anggarannya di atas 2 milyar rupiah, karena bertingkat 2 dan luas bangunannya pasti lebih dari 500 meter persegi, sehingga memulai membangunnya pun harus memiliki modal minimal sepertiganya untuk kredit sekalipun.

Pertanyaannya, mengapa sampai terjadi rumah-rumah mewah yang tidak selesai ini?Beberapa skandal keuangan yang mendasarinya antara lain:

1.Pemiliknya koruptor yang keburu ketahuan dan hartanya disita. Bila kondisi demikian, jelaslah rumah yang dirancang untuk hari tua tempat si koruptor menikmati masa pensiunnya dengan anak cucu dan mulai tobat serta belajar jadi penderma akan gagal terwujud.

Seringkali karena takut terungkap bahwa itu adalah rumah yang ada hubungannya dengan penyelewengan, maka rumah ini akan selamanya tidak jadi tanpa ada yang berani membeli dan menjadikannya miliknya.

2.Pemiliknya pengusaha yang keburu bangkrut karena krisis moneter namun masih ada keinginan meneruskannya. Berbeda dengan kriteria nomor 1,maka rumah hantu ini berpeluang dijadikan kalau si pengusaha usahanya bangkit lagi, menjualnya setelah tidak mampu bangkit lagi beberapa tahun setelah kejatuhan atau menggadaikannya.

3.Pemiliknya adalah seorang bapak beristri banyak yang tiba-tiba meninggal dan tidak jelas wasiatnya tentang rumah yang sedang dibangun tersebut.Pernah ada satu blok ruko di Palembang yang tidak selesai dibangun karena si empunya meninggal dan dua istrinya bertengkar memperebutkan hak atas ruko tersebut.

Tidak ada wasiat dari si bapak yang jelas membuat kedua istri menyewa pengacara dan semua aset si bapak yang ada menjadi sengketa dan tidak bisa dieksekusi untuk aktifitas apapun.

4.Pemiliknya adalah penipu berkedok investasi yang membangun rumah di sana-sini dari hasil memutar-mutarkan dana nasabahnya. Adanya rumah-rumah mewah ini membuat orang percaya modalnya kuat, tetapi setelah tercapai kondisi ‘gagal bayar’ maka si penipu lari dan rumah mewah yang belum jadi itupun terbengkalai.

Aset ini mau dijual pun orang takut membeli karena bermasalah dan akhirnya dibiarkan ditumbuhi semak belukar sampai berlumut dan menyeramkan.

Mungkin ada beberapa hal lain yang dapat membuat fenomena ini, namun yang perlu dipikirkan adalah payung hukum bagi pemerintah untuk menyita rumah-rumah hantu tak jelas ini dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat luas dan tidak menjadi mubazir atau menjadi sarang binatang liar yang berbahaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar